Bagi sebagian besar wisatawan biasanya hanya mengenal Padang atau Bukittinggi sebagai tujuan wisata mereka ketika berkunjung ke Sumatera Barat. Tapi kalian harus tahu, Sumatra Barat bukan cuma sekedar Padang atau Bukittinggi. Coba deh ke kota yang berada di sebelah timut laut kota Padang, namanya Sawahlunto.
Kota Sawahlunto terletak 95 kilometer sebelah timur laut dari Kota Padang, kalau kalian berangkat dari Kota Padang menggunakan mobil, durasi perjalannya sekitar 2 jam perjalanan.
Sebagian orang mungkin belum mengetahui Sawahlunto, hal ini wajar karna dulunya Sawahlunto hanyalah sebuah kota pertambangan batu bara. Bahkan Sawahlunto nyaris menjadi kota mati atau kota hantu ketika pertambangan sudah habis, karena sebagian penduduk pindah ke kita lain.
Tapi pemerintah kota melakukan perubahan untuk menghidupkan kunjungan wisata ke Sawahlunto. Pemerintah kota menyulap bangunan dan fasilitas bekas pertambangan menjadi objek wistata. Namun sebagian besar bangunan-bangunan yang ada di kita ini masih tetap menggunakan arsitektur awal pada zaman kolonial Belanda.
Wisata Sawahlunto
Kalau ke Sawahlunto pastikan kalian mengunjungi tempat-tempat wisata berikut.
Lubang Tambang Mbah Soero
Lubang Tambang Mbah Soero merupakan bekas tambang yang beroperasi mulai tahun 1898 dan pada zaman kolonial Belanda, tambang ini dipenuhi oleh tawanan Belanda yang berasal dari Jawa, Bali dan Sulawesi. Tawanan-tawanan ini ditawan menjadi pekerja paksa dan terdapat rantai yang diikat pada setiap kaki mereka.
Setelah pertambangan ditutup pada tahun 1932, lubang ini terbengkalai selama kurang lebih 75 tahun dan kembali dibuka pada tahun 2007 sebagai tempat wisata.
Museum Goedang Ransoem
Museum Goedang Ransoem ini letaknya tidak jauh dari Lubang Tambang Mbah Soero. Buat kalian yang ingin tahu banyak tentang sejarah, wajib juga ke tempat ini. Museum Goedang Ransoem ini dibangun pemerintah Kolonial Belanda yang digunakan sebagai dapur umum besar yang menyuplai makanan untuk para pekerja tambang.
Ketika kalian masuk ke dalam museum, kalian dapat melihat alat-alat yang digunakan untuk memasak pada masa itu. Seperti panci dengan ukuran yang sangat besar, seragam memasak, juga kompor batu bara.
Museum Kereta Api
Tidak jauh dari Museum Goedang Ransoem, kalian juga bisa mengunjungi objek wisata yang tidak kalah menarik dengan sejarah yang ada, yaitu Museum Kereta Api. Sesuai namanya, tentunya ketika kalian berkunjung ke museum ini kalian akan mendapat informasi sejarah distribusi batu bara.
Selain itu, hal menarik lainnya kalian bisa mencoba menaiki kereta uap tua legendaris yang bernama Mak Itam. Di atas kereta tua ini, kalian bisa melakukan perjalanan singkat ke Muaro Kalaban dengan tarif Rp15.000 per orang.
Transportasi ke Sawahlunto
Perjalanan ke Sawahlunto tidak sulit kok. Jika kalian berangkat dari Minangkabau International Airport, terdapat angkutan umum dengan keberangkatan setiap jam yang berangkat dari Simpang Haru Padang. Dengan durasi 2 jam perjalanan kalian cukup membayar ongkok Rp 20.000.
Kalau kalian berangkat dengan rombongan, sebaiknya menggunakan rental mobil dengan biaya sekitar Rp. 550.000 per hari sudah termasuk supir dan BBM.
Penginapan di Sawahlunto
Untuk penginapan, hanya ada beberapa hotel berbintang di Sawahlunto, sisanya adalah rumah-rumah warga yang sering dimanfaatkan menjadi homestay. Semua tergantung pilihan kamu, jika ingin lebih dekat dengan budaya lokal, kalian bisa mencoba menginap di homestay.
Nahhh, itulah informasi mengenai Kota tua Sawahlunto. Tertarik mengunjunginya?